Microsoft pertama memulai pengembangan antar muka Manajer ( sesudah
itu dinamai Microsoft
Windows )
pada September 1981. Walaupun Multiplan prototipe yang digunakan pertama
dengan Menu Word-like pada bawah layar, antar muka telah diubah pada
tahun 1982 menggunakan drop-down menu dan dialog kotak, seperti yang
digunakan oleh Bintang Xerox.
Pada tahun 1983, Microsoft
mengumumkan pengembangan sebuah antarmuka grafis untuk sistem operasi
buatannya, MS-DOS yang telah dibuat untuk sistem IBM PC dan
kompatibelnya semenjak tahun 1981.
Versi Microsoft windows :
- Windows 1.0
- Windows 2.0
- Windows 2.1
- Windows 3.0
- Windows 3.1
- Windows 95
- Windows NT
- Windows 98
- Windows 2000
- Windows Me
- Windows XP
- Windows Server 2003
- Windows Vista
- Windows 7
Windows 1.0
Versi pertama Microsoft
Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20
November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa
fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows
versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan
Interface Manager,
akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft
Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama “
Windows”
akan lebih “memikat” konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem
operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan
tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah
dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.
berikut adalah
fitur yang utama dari Windows 1.0 :
- Graphical user interface (GUI) dengan menu drop-down, tiled windows
dan mouse support
- Device-independent screen dan printer graphics
- Cooperative multitasking of Windows applications
Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft
membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam
Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara “
tile”
saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama
lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk
menyimpan berkas sebelum dihapus (
Recycle
Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak
terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi
tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan
Apple.
Windows
1.0
Windows 2.0
Windows 2.0, diperkenalkan
pada musim gugur tahun 1987 tepatnya pada tanggal 9 Desember,
menyajikan peningkatan usabilitas yang penting terhadap Windows. Dengan
penambahan icon dan overlap jendela, Windows menjadi suatu lingkungan
yang baik untuk pengembangan dari aplikasi utama ( seperti Excel, Word
fork Windows,
Ami,
Pagemaker,
dan Micrografx Designer). Penjualan telah menghimbau oleh runtime (
Lingkungan Aplikasi tunggal) versi yang disediakan oleh penjual
perangkat lunak yang mandiri. Ketika Windows/386 ( lihat bagian yang
berikutnya) telah dilepaskan/ release, Microsoft memberikan nama Windows
Microsoft 2.0 menjadi Windows/286 untuk konsistensi.
Microsoft
Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker
muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan
di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini
sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain
buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows
versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu
mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu,
Windows dapat menjalankan aplikasi
multitasking lainnya,
semacam DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan
oleh Intel 80286.
Berikut ini adalah perubahan yang utama dari
versi yang lebih awal dari Windows:
- Overlapping windows
- PIF files for DOS applications
Windows
2.0
Windows 2.1x
Selanjutnya, dua versi
yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti
halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model memori
modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory
Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam
modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS)
standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended
Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi
komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat
itu memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel
modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan
fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386.
Versi 2.03 dan kemudian
versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1 ini
memiliki modus penampilan jendela secara
cascade (bertumpuk),
selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang “ditiru” oleh
Windows, utamanya adalah masalah tampilan/
look and feel. Hakim
William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut,
kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada
tanggal 5 Januari 1989.
Windows 3.0
Microsoft
Windows 3.0, yang direlease pada bulan Mei 1990, melengkapi memeriksa
secara seksama dari lingkungan Windows. Windows 3.0 dapat mengalamati
memori di atas 640KB, dan mempunyai antar muka yang jauh lebih powerful,
vendor perangkat lunak yang mandiri mulai mengembang;kan aplikasi
Windows dengan tenaga (vigor). Aplikasi baru yang powerful membantu
Microsoft menjual lebih dari 10 juta salinan dari Windows, hal tersebut
menjadikan GUI yang paling laris dalam sejarah komputasi. Berikut adalah
perubahan yang utama dari versi Windows sebelumnya :
- Mode Standard ( 286), dengan dukungan memori besar
- Mode 386 Enhanced, dengan memori besar dan berbagai dukungan sesi
DOS preempitve
- Tidak tersedia versi runtime
- Program Manajer dan File Manajer ditambahkan
- Dukungan jaringan
- Mendukung untuk lebih dari 16 warna
- Aplikasi Programming Interface (API) mendukung untuk combo boxes,
menu hirarkis, dan private .ini file
Windows
3.0
Windows 3.1
Microsoft Windows 3.1,
yang direlease pada April 1992, menyajikan peningkatan penting terhadap
Windows 3.0. Dalam dua bulan pertama nya, menjual di atas tiga juta
salinan, termasuk upgrade dari Windows 3.0. Berikut adalah perubahan
yang utama dari Windows 3.0 :
- No Real (8086) mode support
-
Mendukung jenis tulisan (font) yang skalabel Trustype
- Kemampuan
Multimedia
- Obyek Linking and Embedding ( OLE)
- Kemampuan
mem-boot kembali aplikasi
- Mouse Trails untuk mempermudah mouse
menggunakan peralatan
display LCD
- Perlindungan
Interapplication lebih baik dan diagnostik kesalahan yang
lebih
baik
- Mendukung API multimedia dan networking
-
Kompabilitas API level source dengan Windows NT
Munculnya
dualisme: Windows 3.1 turun ke pasar rumahan dan Windows NT turun ke
pasar korporat
Windows 3.1
Sebagai respons dari
dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft mengembangkan
Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor terhadap Windows
3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan
font TrueType
Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga
terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap
bug dan
dukungan terhadap
multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan
dukungan untuk modus real, sehingga hanya berjalan pada modus
terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau yang
lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11,
yang merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan
perbaikan yang dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
Windows
for Workgroups
Kira-kira pada waktu yang sama, Microsoft merilis
Microsoft Windows for Workgroups, yang tersedia baik sebagai tambahan
untuk Windows 3.1 dan sebagai sebuah versi yang tercakup di dalamnya
lingkungan dasar Windows dan tambahan kemampuan jaringan di dalam sebuah
paket. Windows for Workgroups mencakup
driver jaringan
komputer dan
stack protokol yang lebih baik, dan juga mendukung
jaringan secara
peer-to-peer. Salah satu download opsional
untuk Windows for Workgroups adalah
stack protokol TCP/IP
dengan nama kode “
Wolverine“, yang mengizinkan akses ke
Internet melalui jaringan korporat. Windows for Workgroups dirilis
dalam dua versi, Windows for Workgroups 3.1 dan Windows for Workgroups
3.11. Tidak seperti versi-versi Windows sebelumnya, Windows for
Workgroups 3.11 hanya berjalan di dalam modus 386 Enhanced, dan
membutuhkan setidaknya mesin dengan prosesor Intel 80386SX.
Semua
versi tersebut terus menerus meningkatkan laju penjualan Windows versi
3.x. Meskipun Windows 3.1x masih memiliki banyak kekurangan, yang
sebelumnya telah dikoreksi oleh OS/2, seperti nama berkas yang panjang
(melebihi 11 karakter, dalam format
8.3
),
desktop,
atau proteksi sistem terhadap kelakuan aplikasi yang tidak diinginkan,
Microsoft secara cepat mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar desktop
untuk IBM PC dan kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar
de-facto
untuk perangkat lunak konsumen.
Windows
3.1
Windows NT
Selama waktu itu, Microsoft terus
melanjutkan pengembangan sistem operasi yang barunya, yang disebut
dengan Windows NT. Arsitek utama dari Windows NT adalah Dave Cutler,
yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek sistem operasi VMS di
perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC), yang kemudian dibeli
oleh Compaq yang sekarang bagian dari Hewlett-Packard. Microsoft
merekrut Cutler pada tahun 1988 untuk membuat sebuah versi OS/2 yang
bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler malahan membuat sistem operasi
baru.
Sebelum pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang
membuat sebuah sistem operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan
Mica.
Dan pada saat petinggi DEC menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari
DEC dan membawa banyak pekerja ahli bersamanya ke Microsoft. DEC
memiliki keyakinan bahwa Cutler membawa kode Mica untuk digunakan oleh
Microsoft dan menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun kalah dan pada
akhirnya disuruh membayar 150 juta dolar Amerika dan memiliki
kesepakatan untuk mendukung
chip CPU baru buaan DEC, DEC Alpha,
yang kala itu tercatat sebagai sebuah
chip tercepat, agar
dapat berjalan di dalam Windows NT.
Windows NT 3.1 (bidang
pemasaran Microsoft menghendaki Windows NT agar terlihat sebagai
kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul pertama kali dalam bentuk
Beta bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan Juli 1992 dalam
sebuah perhelatan
Professional Developers Conference (PDC) yang
dilangsungkan di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft
juga mengumumkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah sistem operasi
penerus bagi Windows NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1 pada
konferensi tersebut (yang diberi nama kode
Chicago),
yang kemudian akan menyatukan keduanya ke dalam sebuah sistem operasi
yang padu. Sistem operasi tersebut diberi nama
Cairo.
Ternyata
Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan apa yang
telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak
“bersatu” sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian Cairo
belum muncul di dalam sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini.
Contohnya adalah subsistem WinFS, yang merupakan implementasi dari
Object File System di dalam Cairo, memang sempat dikerjakan oleh
Microsoft dalam beberapa waktu, tapi pada akhirnya Microsoft mengumumkan
bahwa mereka menghentikan pengembangan WinFS dan akan menggabungkan
teknologi yang dikembangkan untuk WinFS di dalam produk dan teknologi
Microsoft yang lainnya, khususnya adalah Microsoft SQL Server.
Dukungan
device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak
karena memang mengembangkan
driver untuk Windows NT dianggap
rumit oleh beberapa pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki
superioritas dalam model abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini
telah menghantui semua versi Windows NT hingga Windows NT 5.0 (Windows
2000) keluar ke pasaran. Para
programmer pun mengeluh bahwa
mengembangkan
device driver untuk Windows NT adalah sesuatu hal
yang rumit, dan para pengembang perangkat keras juga tidak mau
mengambil risiko untuk mengembangkan
device driver untuk sebuah
sistem operasi yang memiliki pangsa pasar terbatas. Selain itu,
meskipun Windows NT menawarkan performa yang baik dan mampu
mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih efisien, dalam beberapa
sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT dianggap sebagai
sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya opini
publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan
juga jauh lebih mahal (seperti halnya
workstation dengan DEC
Alpha atau Intel Pentium yang kala itu memang masih baru). Windows NT
juga tidak dapat bekerja untuk pengguna pribadi karena kebutuhan sumber
dayanya yang tinggi. Selain itu, GUI yang digunakannya hanyalah salinan
dari GUI Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan
Workplace Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT merupakan
pengganti bagi Windows 3.1 tidaklah masuk akal.
Akan tetapi,
fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT pilihan yang sempurna
untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada tahun 1993
sedang mengalami
booming besar-besaran, seiring dengan
komoditas jaringan di dalam kantor telah meningkat secara drastis.
Fitur-fitur jaringan dalam Windows NT menawarkan beberapa pilihan
konektivitas jaringan yang luas dan juga tentunya sistem berkas NTFS
yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan primadona Microsoft saat terjun
ke pasar ini, yang kemudian mengambil alih sebagian besar pangsa pasar
yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke depan.
Salah
satu peningkatan terbesar dari Windows NT adalah
Application
Programming Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk
menggantikan Windows API 16-bit yang sudah lama. API 32-bit ini
dinamakan dengan Win32 API, dan dari sanalah Microsoft menyebut API
16-bit yang lama sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga buah
implementasi utama: satu untuk Windows NT (yang merupakan Win32 API
terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun Unicode), satu untuk Win32s
(yang merupakan bagian dari Win32 yang dapat digunakan di atas sistem
Windows 3.1), dan juga satu lagi untuk Chicago (yang hanya mendukung
ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas yang tinggi antara Chicago dan
Windows NT, meskipun pada dasarnya kedua sistem tersebut adalah sangat
jauh berbeda jika dilihat dari arsitektur dasarnya.
Windows NT
merupakan sistem operasi Windows pertama yang dibuat dengan menggunakan
kernel
hibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya hanya menggunakan
kernel
monolithic saja.
Windows
3.1 NT