Sejak hijrah ke open source
sekitar setahun terakhir telah membuat saya tidak pernah tahu apa virus
populer saat ini dan anti virus apa yang paling top sekarang ini. Sebab
memang saya tidak pernah menemukan dan berhubungan dengan mereka.
Akhir-akhir
ini saya sering menjumpai dalam flashdisk saya sebuah folder yang
bertuliskan “Smad-Lock” dengan lambag segitiga di awal dan akhir nama
folder tersebut (lihat gambar), apabila setelah flashdisk saya colokan ke komputer yang ber-Jendela dan ada anti virusnya bernama Smadav. Awalnya sih saya tidak terlalu menggagasnya, tapi karena saking
seringnya maka saya penasaran juga apa sih isinya. Dan beberapa hari
lalu saya mencoba membuka folder itu, ternyata didalamnya ada sebuah
file read me berektensi txt.
Setelah saya buka file itu ternyata isinya adalah tulisan ini :
[Instruksi penggunaan folder "? Smad-Lock ?" Smadav]
- Folder Smad-Lock ini adalah folder teraman dari infeksi virus.
karena virus hampir tidak mungkin dapat memasuki folder ini.
Jadi, semua file yang Anda taruh dalam folder ini
SANGAT AMAN dari infeksi virus.
- Anda tidak boleh me-rename nama folder ini sedikitpun.
- Folder ini dapat diisi dengan file office
berjenis DOC, XLS, PPT, dan semua file office sejenisnya.
file-file yang ada di dalam folder ini
hanya dapat dibuka oleh semua program buatan Microsoft dan
beberapa program tertentu lainnya.
- Untuk file yang bukan berjenis dokumen office,
Anda masih dapat mengisinya ke dalam folder ini,
tapi jika file itu gagal dibuka dari dalam folder ini,
itu artinya jenis file tersebut memang tidak bisa
dibuka langsung dari dalam folder ? Smad-Lock ?,
Untuk membukanya, Anda dapat memindahkan file tersebut
keluar folder ini terlebih dahulu sebelum membukanya.
Setelah membacanya saya baru dong bahwa
ini folder yang otomatis akan muncul ketika flashdisk di-scan dengan
anti virus yang bernama Smadav itu.
Dan saya teringat dengan 2 (dua) tahun
lalu ketika laptop saya kena virus. Ditengah kebingungan saya waktu itu,
saya bertemu dengan seorang teman yang jagoan membuat virus di tlatah
lereng Merapi Magelang. Dia bilang bahwa jika foldermu biar nggak kena
virus gampang saja caranya, tidak usah pakai anti virus juga bisa. Lha trus piye carane???
Katanya, bahwa dibagian depan dan belakang nama folder itu kamu kasih
lambang atau tulisan yang tidak ada atau tidak bisa dibuat dengan
keyboard. Lha trus gimana cara membuatnya? Kan diriku gaptek (ngelirik soewoeng). Dia bilang, ya copy paste aja dari lambang-lambang di MS Word aja tho dab.
Ternyata Smadav sebagai anti virus dalam
beroperasi selain melakukan scaning virus dalam disk juga menggunakan
ilmu ini, yakni menyediakan folder bebas virus secara otomatis bagi
pengguna flashdisk agar aman dari virus.
Ilmu itu saya pernah praktekan dan
gunakan selalu sebelum saya hijrah ke open source sekarang ini. Dan
memang seperti yang ditulis dalam readme Smad-Lock itu bahwa file dalam
folder flasdisk saya tidak kena virus tapi file diluarnya kena virus
semua, sebab saya sudah membuktikannya sendiri ketika flashdisk saya colokan ke laptop Bu Direktur yang kebak
virus. Di laptop juga demikian. Dan seperti kata “readme” pula bahwa
file dalam folder itu tidak bisa langsung di-burning ke CD/DVD dengan
menggunakan program bernama Nero, harus diilangin dulu lambangnya atau dikeluarin dari folder.
Dan dalam pikiran saya bertanya-tanya,
lha kalo dikeluarin atau dihilangkan (rename) lambang didepan dan
belakang nama folder berarti dia akan terinfeksi virus pula to??? Memang
iya, hasil praktek saya memang demikian adanya. Karena ribet dan susah
serta masih belum tentu aman maka saya memutuskan hijrah ke open source
sajalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar