Linux yg merupakan sebuah software
gratis, kini mulai banyak dipakai oleh para pengguna komputer. Beberapa
macam linux antara lain:
1.
Fedora
Core 4
Pada semester pertama 2003, Red Hat mengumumkan
untuk tidak lagi menjual produk konsumennya secara terpisah, dan
melepasnya sebagai unit semi otonom yang diberi nama Red Hat Linux
Project. Proyek ini melanjutkan produksi versi konseumen, tapi kali ini
sebagai produk gratis yang melibatkan komunitas Linux.
Fedora Core adalah distro besutan Red Hat
Project setelah bergabung dengan Fedora Project, sebuah proyek komunitas
yang mengkhususkan diri membuat berbagai paket aplikasi untuk
dijalankan di Red Hat Linux.
Melihat sejarahnya, Fedora Core jelas merupakan
hasil evolusi dari Red Hat Linux yang berhenti di versi 9. Karena hasil
evolusi, Fedora Core memiliki penampilan, “rasa”, dan fungsionalitas
khas Red Hat Linux.
Fedora Core 4, dirilis tanggal 13 Juni 2005,
adalah rilis terbaru dari Fedora Project yang menawarkan banyak
perbaikan dan feature baru dibanding versi pendahulunya. Fedora Core 4
memuat semua update software terbaru, termasuk GNOME 2.10 dan KDE 3.4
yang semakin cantik dan menunjang kinerja.
Fedora Core 4 dapat dibakar ke empat keping CD
atau sebuah DVD. Distro ini tidak menggunakan live CD dan harus
diinstall ke harddisk. Instalasi Fedora Core 4 mudah, dan tidak banyak
berubah dari rilis sebelumnya. Fedora menggunakan installer Anaconda
yang berbasis grafik sehingga mudah diikuti. Distro ini juga dapat
bekerja dengan baik di berbagai spesifikasi sistem tanpa perlu ngoprek
di command line. Kabar baik untuk para pengguna komputer Apple, Fedora
Core 4 kini mendukung penuh arsitektur CPU PowerPC, sehingga dapat
dijalankan di prosesor Apple G3, G4, bahkan G5. Dengan begitu, kini
pengguna Apple memiliki alternatif sistem operasi yang stabil selain Mac
OS X.
2. Suse
SUSE Linux adl salah satu distro
Linux utama yg dibuat di Jerman. SUSE Linux aslinya merupakan terjemahan
dlm bhs Jerman dr Slackware. Perusahaannya sekarang ini dimiliki oleh
Novel, Inc. S.u.S.E adl singkatan dr kalimat dlm bhs Jerman “Software-
und System-Entwicklung” (“Perangkat lunak & pengembangan
sistem”), tetapi ada informasi tdk resmi yg mengatakan bahwa S.u.S.E
dihubungkan dgn ilmuwan komputer Jerman Konrad Zuse.
SUSE LINUX termasuk distro yang paling
dihormati sebagai penyedia solusi dan teknologi unggul di dunia sistem
operasi open source. Distro asal Jerman ini memiliki tim developer
terbesar di dunia yang telah banyak berjasa mengangkat nama SUSE sebagai
solusi Linux paling lengkap saat ini. Pada tahun 2003, SUSE LINUX resmi
diakuisisi oleh Novell, Inc.
SUSE Linux Professional (SLP) 9.3 adalah sebuah
distro sistem operasi desktop yang mengundang decak kagum saat dicoba.
Distro ini memiliki semua aplikasi Linux yang kemungkinan besar
dibutuhkan oleh semua orang. Berbagai aplikasi itu kemudian disajikan
dengan pilihan antarmuka KDE Atau GNOME yang terbaru.
Yang perlu diingat adalah sejak awal adalah
SUSE LINUX punya reputasi sebagai distro yang bukan diperuntukkan buat
pengguna awam. Jadi, jangan mengharapkan distro ini akan semudah Xandros
atau Linspire. Tidak perlu takut untuk mencobanya mengingat lengkapnya
dokumentasi yang tersedia untuk distro ini, hanya saja distro ini
mungkin lebih tepat untuk developer, seorang power user, atau seseorang
yang tertarik untuk mencoba sampai sejauh mana desktop Linux dapat
digunakan.
Sebagai distro Linux high-end, SLP 9.3 dapat
dijalankan di Pentium berkecepatan rendah dengan memory minimal 128MB
dan ruang harddisk 500MB. Tentu saja yang disarankan adalah prosesor
minimum Pentium 1GHz, memory 256MB, dan harddisk 2,5GB.
3. Ubuntu 5.04
Ubuntu mengambil namanya dari bahasa Afrika
Kuno. Menurut situs Ubuntu (www.ubuntulinux.org), nama Ubuntu bermakna
“kemanusiaan bagi sesama”. Distro ini lahir dari keinginan para
pengembang Linux untuk menyajikan sebuah distro Linux yang mudah
dipakai, handal, berkualitas, dan gratis. Ubuntu dapat dipakai baik
untuk mesin yang berfungsi sebagai server maupun sebagai komputer
desktop. Distro ini juga mendukung aneka prosesor yang ada di pasaran
seperti Intel x86, AMD64, dan PowerPC.
Proyek Ubuntu (Ubuntu Project) disponsori oleh
Canonical Ltd. Para peminat Ubuntu bisa memesan CD Ubuntu dalam jumlah
yang mereka inginkan secara gratis dengan cara mengunjungi situs Ubuntu.
Namun, para peminat Ubuntu juga bisa melakukan download file image
Ubuntu (dalam bentuk file .iso) dengan cara mengunjungi alamat
www.ubuntulinux.org/download/. Berhubung Ubuntu didistribusikan dalam
dua CD, pastikan Anda mendapatkan atau men-download file image yang
sesuai dengan keperluan. Sebagai informasi, versi install CD merupakan
distro Ubuntu yang dikhususkan untuk dipasang dalam harddisk. Sementara
versi Live CD merupakan distro Ubuntu yang dikhususkan untuk dijalankan
secara langsung via CD-ROM tanpa perlu di-install lagi ke dalam
harddisk.
Ubuntu 5.04 Hoary Hedgehog merupakan versi
terbaru sistem operasi ini. Sistem operasi ini membutuhkan komputer
dengan spesifikasi prosesor dari keluarga x86 (Intel 486, Pentium,
Pentium II, III, dan 4), AMD, atau VIA (dahulu Cyrix), kartu grafis VGA
dengan kedalaman 256 warna atau lebih tinggi, RAM 128MB atau lebih
tinggi, sebuah CD-ROM drive, dan ruang harddisk sekitar 1 gigabyte atau
lebih tinggi (jika akan dipasang dalam harddisk). Spesifikasi ini
merupakan kebutuhan dasar untuk menjalankan modus grafis dalam Ubuntu.
Jika pengguna lebih suka dengan modus teks, spesifikasi komputer yang
diperlukan bisa lebih rendah lagi daripada spesifikasi tersebut.
berarti “aku adl aku krn keberadaan
kita semua”. Tujuan dr distribusi Linux Ubuntu adl membawa semangat yg
terkandung di dlm Ubuntu ke dlm dunia perangkat lunak. Ubuntu saat ini
mendukung berbagai arsitektur komputer spt PC (Intel x86), PC 64-bita
(AMD64)
4.
Knoppix 3.8
Knoppix boleh dikatakan sebagai pelopor Live
CD, yakni sistem operasi yang bisa langsung dijalankan dan dipakai tanpa
instalasi. Sistem operasi ini dirintis oleh sekumpulan programer dan
pengguna Linux dari Jerman. Menurut situs resminya di
http://knoppix.com/, Knoppix bisa dipakai sebagai sistem siap pakai
untuk keperluan sehari-hari, untuk kepentingan edukasi dan demo produk
di sekolah atau perguruan tinggi, atau sebagai perkakas untuk perbaikan
(recovery). Dengan menggunakan metode dekompresi secara on the fly,
sebuah CD berkapasitas sekitar 700MB bisa dipakai untuk menjalankan
sistem Linux lengkap berkapasitas 2 gigabyte.
Berbeda dengan Ubuntu yang mengandakan Gnome
sebagai antarmuka grafisnya, Knoppix menggunakan KDE versi 3.32 sebagai
antarmuka grafis default-nya. Dalam hal versi, distro ini hanya memiliki
satu file image untuk di-download, yakni versi Live CD. Jika pengguna
ingin memasang Knoppix ke dalam harddisk-nya, mereka bisa memanfaatkan
perkakas yang telah disediakan dalam versi tersebut. Saat ini, versi
terbaru Knoppix adalah 4.0. Sayangnya, pada saat artikel ini ditulis,
versi ini baru tersedia untuk bahasa Jerman dan dikemas dalam sekeping
DVD. Sementara untuk bahasa Inggris, versi terbaru Knoppix adalah 3.9.
Knoppix dapat dipasang dalam komputer dengan
spesifikasi prosesor berbasis Intel atau kompatibelnya (486 atau lebih
tinggi), RAM berkapasitas sekitar 128MB untuk menjalankan modus grafis
dengan KDE dan aneka aplikasi perkantoran, sebuah CD-ROM drive tipe
IDE/ATAPI/USB/SCSI/Firewire), sebuah kartu grafis standar VGA, mouse
dengan konektor PS/2, serial, atau USB, dan harddisk berkapasitas 1GB
atau lebih tinggi (jika akan dipasang dalam harddisk). Jika pengguna
hanya ingin menjalankan Knoppix dalam modus teks, kebutuhan RAM dan
harddisk tentu saja akan lebih rendah daripada spesifikasi tersebut.
5. PC Linux OS
PCLinuxOS adalah distro Linux yang lahir pada
musim panas 2003 dan awalnya dikembangkan dari Mandrake (sekarang
Mandriva) 9.2. Saat itu Mandrake masih menggunakan kernel versi 2.4,
devfs, dan XFree86. Dalam dua tahun ini, telah berevolusi menjadi sebuah
distro yang sama sekali baru sebagaimana Mandriva berkembang
meninggalkan akar RedHatnya. PCLinuxOS Preview 9 yang terbaru telah
menggunakan Kernel 2.6.11-oci11 yang bekerja sempurna dengan desktop KDE
3.4.1. KDE 3.4.1 sendiri memanfaatkan backend hal/dbus untuk memudahkan
automounting perangkat seperti usb key, cdrom, kamera, dan scanner.
PCLinuxOS disebarkan dalam bentuk live CD. Ini
berarti Anda tidak perlu meng-install PCLinuxOS ke dalam harddisk. Cukup
masukkan CDnya dan boot dari CDROM. Dalam waktu sekitar lima menit
,Anda sudah dapat menggunakannya. PCLinuxOS akan meng-uncompress data
dari CD sambil jalan sehingga Anda dapat menikmati berbagai program yang
berukuran sekitar 2 gigabyte. PCLinuxOS akan berjalan di memori dan
memungkinkan Anda untuk mengakses seluruh komputer, membakar CD,
menyimpan ke harddisk, menikmati hiburan digital atau berselancar di
web. Live CD berarti portabilitas alias membawa lingkungan sistem yang
sudah Anda kenal dengan baik kemanapun anda pergi.
6. Linux Xnuxer
Masih ingat Dani Firmansyah? Pria bernama alias
Xnuxer ini sempat membuat heboh karena mengubah tampilan situs resmi
KPU saat Pemilu. Juli lalu, Dani mengumumkan peluncuran distro Linux
hasil oprekannya. Distro yang menurut Dani dikerjakan sendirian selama 7
hari 7 malam itu diberi nama Xnuxer Linux versi 1. Distro ini
disebarkan dalam bentuk live CD yang dapat dijalankan tanpa instalasi.
Xnuxer Linux dibangun di atas fondasi distro
Debian Sarge 3.1 dan Knoppix 3.9. “Konsep yang diaplikasikan di Xnuxer
Linux adalah membuat Linux bisa digunakan dengan mudah oleh end-user
dengan mempercantik tampilan KDE tanpa mengurangi kinerja” begitu
dipaparkan oleh Dani.
Harapan Dani sepertinya tercapai. Anda dapat
menikmati sendiri KDE dengan penampilan yang berbeda dari biasanya.
Lebih sederhana dan membuat Linux terlihat mudah. Mereka yang sudah
terbiasa dengan Windows kemungkinan besar tetap “merasa di rumah” saat
mencoba Linux Xnuxer.
7. Mandrake 10.0
Mandrake merupakan salah satu ditribusi Linux
bahkan yang pertama menerapkan konsep sistem operasi dengan antarmuka
grafis yang sangat “bersahabat” dengan penggunanya.
Proyek distribusi Linux ini sebenarnya sudah
dimulai Mandrake sejak tahun 1998. Dengan konsentrasi pengembangan Linux
yang lebih mudah, Mandrake telah mengubah momok “menyeramkan” Linux
yang awalnya penuh dengan konfigurasi rumit menggunakan perintah baris
menjadi distribusi Linux yang menawarkan lebih banyak kemudahan.
Perubahan serta penambahan beberapa feature
baru terus dilakukan Mandrake dari waktu ke waktu. Bahkan untuk
menandainya, Mandrake mengubah keseluruhan nama distribusi menjadi
Mandriva. Hingga kini nama Mandriva digunakan sebagai kelanjutan
pengembangan distribusi Linux Mandrake.
Versi distribusi Linux terakhir yang dirilis
oleh Mandriva adalah 10. Masih bercirikhas kemudahan antarmuka pengguna
yang dimiliki distribusi Mandrake terdahulu, Mandriva 10 juga dibekali
dengan Linux kernel 2.6.3.
Instalasi distribusi Linux yang satu ini
terbilang sangat mudah. Sebelum Mandrake dikembangkan, pengguna yang
akan menginstall Linux diharuskan mengerti setidaknya cara mengkompilasi
kernel Linux dan modul yang terkait dengan kernel tadi. Terkadang
proses ini memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Hal ini disadari
oleh beberapa pengembang distibusi Linux lain seperti RedHat dan Suse.
Mereka mulai mengembangkan sebuah antarmuka instalasi linux.
Berangkat dari sanalah Mandrake kemudian
mengembangkan antarmuka instalasi yang lebih baik. Penataan informasi
serta langkah-langkah instalasi dikemas sedemikian sehingga tidak
terlihat lagi kerumitan instalasi Linux yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar